Indonesia, sebagai negara dengan posisi geografis unik dan geologi kompleks, memiliki keanekaragaman hayati darat dan laut tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Hingga 2021, terdapat 31.031 spesies flora yang didominasi oleh spermatofit (25.127 taksa) dan 80.014 spesies fauna yang sebagian besar adalah insekta (66.361 taksa). Namun, eksplorasi masih terbatas akibat luasnya wilayah dan kurangnya ahli taksonomi, sehingga banyak potensi biodiversitas yang belum terungkap meski ancaman kepunahan terus meningkat.
Pulau Kalimantan, meski kaya biodiversitas, memiliki jumlah temuan mikroorganisme dan spesies baru yang lebih sedikit dibandingkan wilayah lain seperti Jawa atau Sulawesi. Hal ini lebih disebabkan minimnya ekspedisi dan penelitian dibandingkan kurangnya biodiversitas.
Ekspedisi biodiversitas di Kalimantan, khususnya di Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS), bertujuan untuk menggali potensi biodiversitas yang tinggi di kawasan tersebut. Ekosistem hutan hujan tropis dan air tawar di TNBKDS menyimpan banyak spesies endemik dan penting secara ekologis, menjadikannya kunci untuk pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.
Ekspedisi ini akan melibatkan peneliti, akademisi, mahasiswa, dan pemangku kepentingan untuk survei biodiversitas, pendidikan taksonomi, dan pengembangan kebijakan konservasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk basis data yang komprehensif, peningkatan kapasitas SDM, dan kebijakan pengelolaan sumber daya hayati berbasis sains, sehingga mendukung pelestarian biodiversitas Indonesia.
Tujuan Kegiatan Riset
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk melakukan pengungkapan kehati Indonesia dalam bentuk ekspedisi biodiversitas terestrial melalui eksplorasi, koleksi dan identifikasi flora, fauna, dan mikroorganisme di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum). Hasil dari kegiatan ini diharapkan menjadi bahan baku utama kegiatan riset pengungkapan kehati Indonesia dari kawasan konservasi Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum yang masih belum banyak diungkap selama ini. Kegiatan riset pengungkapan kehati melalui riset biodiversitas, biosistematika, dan evolusi diharapkan mampu mengungkap kekayaan hayati, terutama yang endemik dan potensial sebagai dasar pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Pengungkapan kehati di dalam kawasan konservasi juga diharapkan dapat menekan kehilangan dan laju kepunahan hayati melalui langkah-langkah konservasi sumber daya alam.
Metode Pelaksanaan
Lokasi Penelitian
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penelitian lapangan dan penelitian laboratorium yang dilakukan di Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Provinsi Kalimantan Barat dan Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Kawasan Sains Terpadu Soekarno BRIN di Cibinong, Bogor (Gambar 1).
Teknis Kegiatan
Sebanyak 40 (empat puluh) SDM yang terdiri dari 20 (dua puluh) periset gabungan dari BRIN, TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum, universitas, dan lembaga swadaya masyarakat akan melakukan ekspedisi Bersama dalam rangka penelitian lapangan dan peningkatan kapasitas terkait riset keanekaragaman hayati. Dua puluh SDM lainnya merupakan calon-calon kader unggul yang berminat dan/atau sedang menempuh jenjang pendidikan S2/S3 di bidang keanekaragaman hayati Indonesia. Pendanaan jenjang Pendidikan tersebut akan didukung oleh program Degree By Research BRIN di bawah bimbingan staf periset dari BRIN.
Kegiatan penelitian akan berlangsung sepanjang tahun dengan target pengambilan data di musim hujan dan musim kemarau. Untuk periset gabungan diberikan waktu maksimal dua bulan per orang per gelombang keberangkatan untuk dapat melakukan pengambilan data di lapangan (Gambar 2). Sementara mahasiswa yang terlibat akan ditempatkan di lokasi ekspedisi selama 12 bulan, kemudian mereka akan melanjutkan studi lebih lanjut di kampus masing-masing dan di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN.
Hasil koleksi penelitian berupa spesimen-spesimen flora, fauna dan mikroorganisme akan diproses sesuai tujuan penelitiannya secara terbatas di lapangan sebelum akan diteliti, dipreservasi, atau dikultur lebih lanjut pada Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN. Pengamatan-pengamatan morfologi, anatomi, morfometri dan genetika dilakukan lebih lanjut untuk dapat menyimpulkan temuan-temuan taksonomi baru yang didapatkan selama kegiatan di lapangan. Hasil pengamatan tersebut kemudian akan dijadikan pangkalan data dan kemudian akan dirumuskan sebagai landasan kebijakan.
Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan riset ekspedisi biodiversitas terestrial ini melakukan kegiatan penelitian mengungkap keanekaragaman biodiversitas. Kegiatan difokuskan pada riset penggunaan material penelitian berupa koleksi ilmiah hayati yang dikoleksi di lapangan serta koleksi tersimpan di referensi ilmiah BRIN yaitu Herbarium Bogoriense (untuk koleksi flora), Museum Zoologicum Bogoriense (koleksi fauna), Indonesian Culture Collection-InaCC (koleksi mikroorganisme), serta Kebun Raya (koleksi hidup flora).
Kegiatan Riset dapat berupa revisi kelompok taksa tertentu atau revisi taksa dalam wilayah/region tertentu di Indonesia. Revisi kelompok taksa terpilih yang dilakukan mempunyai target output berupa penemuan jenis baru, catatan baru, dan revisi status jenis/genus terpilih. Selain itu, kegiatan revisi taksa terpilih dan revisi taksa di wilayah/region tertentu dapat menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk menentukan status terkini keanekaragaman hayati Indonesia.
Kegiatan RIIM Invitasi Strategis Ekspedisi Biodiversitas Terestrial mempunyai 3 tema lingkup kegiatan dan 16 Subtema dalam mengungkap biodiversitas terestrial. Tiga tema riset tersebut adalah :
Mikroorganisme
Flora
Fauna
Tema
1.Mikroorganisme
2.Flora
3.Fauna
Subtema
1.1. Prokariota
2.1. Kriptogam
3.1. Moluska dan Invertebrata lain
1.2. Mikologi
2.2. Magnoliid
3.2. Krustasea
1.3. Fikologi
2.3. Monokotil
3.3. Serangga dan Arthropoda lainnya
2.4. Orchidaceae
3.4. Iktiologi
2.5. Rosids
3.5. Herpetologi
2.6. Asterids
3.6. Aves
3.7. Mamalia
Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini adalah warga negara Indonesia ataupun warga negara asing yang sudah memiliki surat ijin penelitian dan visa riset, yang terdiri atas:
Periset (dari BRIN dan selain dari BRIN)
Periset BRIN: staf SDM IPTEK dan manajemen IPTEK, termasuk postdoctoral dari BRIN
Periset nonBRIN: Visiting Researcher, staf periset dari Universitas, Kementrian, LSM/NGO
Mahasiswa riset dan/atau calon mahasiswa DbR
Fasilitas
Mahasiswa
Periset
Akses fasilitas riset dan bahan kimia yang tersedia di stasiun riset
V
V
Transportasi lokal (dari basecamp ke lokasi sampling dan sebaliknya)
V
V
Penginapan di basecamp/lokasi sampling
V
V
Data riset sesuai subtema yang diikuti
V
V
Makan 3x/hari selama penempatan di lapangan
V
V
Satu kali tiket pesawat pulang pergi selama penempatan
V
V
Pembiayaan SPP studi S3 selama 3 tahun dan bisa diperpanjang selama dua semester (bagi mahasiswa DbR S3) dan Pembiayaan SPP studi S2 selama 2 tahun dan bisa diperpanjang satu semester (bagi mahasiswa DbR S2)
V
V
Ditetapkan sebagai research assistant dan mendapatkan honorarium sesuai ketentuan BRIN (untuk mahasiswa DbR non ASN)
V
Detasering
V
Jadwal Kegiatan
Jadwal tahapan seleksi Call For Participation OR Hayati dan Lingkungan Tahun Anggaran 2025 dijelaskan sebagai berikut:
Kegiatan
Jadwal
Sosialisasi
9 - 15 Desember 2024
Penerimaan Dokumen persyaratan
15 Desember 2024 - 12 Januari 2025
Seleksi administrasi
13 - 15 Januari 2025
Seleksi Substansi
16 - 23 Januari 2025
Penetapan
24 - 30 Januari 2025
Ekspedisi Batch I
4 - 28 Februari 2025
Ekspedisi Batch II
Mei - Juni 2025
Ekspedisi Batch III
Agustus - September 2025
Ekspedisi Batch IV
November - Desember 2025
Pelaksana kegiatan Ekspedisi Biodiversitas Terestrial perlu memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Pengusul bersedia ditempatkan di lokasi penelitian selama waktu yang ditetapkan oleh penyelenggara program
Pengusul dari periset Non BRIN diutamakan telah memiliki pendanaan penelitian lapangan
Pengusul telah memiliki asuransi yang masih aktif minimal BPJS
Pendidikan terakhir pengusul minimal S1
Memiliki rekam jejak yang sesuai dengan tema kegiatan yang diusulkan
Untuk pengusul program DbR harus memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan Manajemen Talenta BRIN
Pengusul hanya bisa mengusulkan satu subtema
Bersedia mengikuti tahapan seleksi berupa review substansi, presentasi/wawancara bila diperlukan, dan pembekalan pra ekspedisi.
Pengusul melakukan pendaftaran melalui akun pendanaan riset dan inovasi.