Rumah Program Penerbangan dan Antariksa

CFC ORPA 2024

Pendaftaran : 13 November - 30 November 2023

Proposal Masuk : 116

Riset penerbangan dan antariksa BRIN berkontribusi pada agenda pembangunan Indonesia yaitu meningkatkan sumber daya menusia yang berkualitas dan berdaya saing. Diantaranya diharapkan dapat berkontribusi dalam mempersiapkan SDM berkualitas dan berdaya saing di bidang teknologi penerbangan dan antariksa melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Riset penebangan terlibat dalam flagship program prioritas pemanfaatan Iptek dan penciptaan inovasi di bidangnya, focus Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045 menjadi focus pembangunan yang berkelanjutan. Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN mengundang SDM Iptek untuk berkontribusi dalam Rumah Program Penerbangan dan Antariksa di bawah pengelolaan ORPA Tahun Anggaran 2024. 

A. Topik Riset Antariksa

Tujuan: Menghasilkan publikasi atau model dalam lingkup astronomi dan observatorium serta space situational awareness (cuaca antariksa, lingkungan antariksa, objek pengorbit bumi, geomagnet antariksa dan ionosfer).

Fokus Riset: 

  1. Astronomi dan Astrofisika
    Studi astrofisika multi Panjang gelombang (optik, NIR, radio); Astronomi untuk masyarakat, termasuk lingkungan pengamatan (Dark and Quiet Sky); Pengamatan benda antariksa buatan: populasi, sikap satelit, konstelasi, dan sampah antariksa; pengembangan fasilitas di observatorium nasional; serta Kegiatan dilakukan di wilayah Timau.
  2. Space Situational Awareness
    Riset terkait Fisika matahari dan prakiraan aktivitasnya; Dinamika lingkungan Antariksa; Gangguan dan anomali satelit; Ionosfer dan propagasi gelombang radio untuk navigasi penerbangan dan maritim; Pengembangan sistem informasi SSA (purwarupa, platform): Cuaca Antariksa, Anomali Satelit, dll; serta Kajian aspek dan dampak sosial, ekonomi, hukum, dari riset Antariksa.

B. Topik Riset Teknologi Penerbangan

Tujuan: Menghasilkan karya tulis ilmiah, kekayaan intelektual dan purwarupa di bidang teknologi penerbangan baik untuk pesawat udara berawak maupun nirawak.

Fokus Riset: 

  1. Kinerja Aerodinamika Pesawat Udara (Aerodynamic performance of Aircraft)
    Riset mengenai kinerja aerodinamia pesawat udara perlu dilakukan di samping untuk mengembangkan wahana baru yang efisien, juga untuk meningkatkan efisiensi terbang pesawat yang sudah ada. Efisiensi pesawat udara akan bermuara pada penghematan bahan bakar dan pengurangan emisi. Di samping peningkatan efisiensi, riset kinerja aerodinamika juga dapat diarahkan untuk meningkatkan faktor keselamatan. Fokus Riset ini meliputi: peningkatan kinerja aerodinamika N219 (N219A), Seri LSU, Alap-alap serta pengembangan PUNA kinerja tinggi (High performance UAS).
  2. Aerostruktur(Aerostructure)
    Riset aerostruktur penting dalam membangun pesawat  yang kuat tapi ringan, meningkatkan kinerja, dan meningkatkan integritas struktural pesawat. Riset Aerostruktur dapat juga diarahkan untuk mengembangkan material dan proses manufaktur baru untuk struktur pesawat udara. Hal ini dapat mengarah pada terciptanya pesawat yang lebih ringan, kuat, dan tahan lama yang dapat beroperasi dalam kondisi yang lebih ekstrim. Di samping itu riset aerostruktur dapat digunakan untuk mengembangkan metode baru dalam memprediksi dan mencegah kegagalan struktural. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan pesawat bagi penumpang dan awak pesawat. Fokus Riset ini meliputi: Composite allowable material database,  Composite to Composite joint (bolted, adhesive, etc); Compostie to Metal Joint (bolted, adhesive, etc), Composite Manufacturing Techniques for Aerostructure.
  3. Sistem Kendali Terbang (Flight Control System)
    Flight Control System (FCS) merupakan Sub-sistem penting dalam Sistem Pesawat Udara Nir-awak (Unmanned Aircraft System) agar dapat terbang secara autonomous. Bagian kritikal dari sub-sistem ini adalah Flight Control Computer (FCC) dan Flight Control Actuation System (FCAS),  merupakan produk yang dibatasi dalam hal ekspor dan penggunaannya oleh kebijakan negara pembuatnya dan juga harganya sangat mahal. Penguasaan Teknologi FCS merupakan salah satu kunci strategis dalam penguasaan teknologi Sistem Pesawat Udara Nir-Awak (UAS, Unmanned Aircraft System). Fokus Riset ini meliputi: Monolithic Flight Control Computer (FCC), Modular FCC, Flight Control Actuation System (FCAS).
  4. Sistem Datalink dan Navigasi (Datalink and Navigation System)
    Pengiriman data dari wahana ke stasiun bumi merupakan hal yang cukup penting. Hal ini berhubungan dengan misi terbang dan ketersediaan data pantau secara cepat dan akurat. Fokus Riset ini meliputi: pengembangan antenna komunikasi, metode kompresi data, decoding dan encoding data, metode pengiriman data, maupun pengembangan pada sisi penerimanya di sistem kendali bumi (GCS, Ground Control Station).
  5. Sistem dan Aplikasi Drone (Drone System and Application)
    Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa Drone atau UAV (PUNA) semakin banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari operasi militer hingga sipil. Drone menjadi game-changer di berbagai sektor. Riset mengenai sistem dan aplikasi drone sangat penting untuk memajukan teknologi dan memperluas penerapan pusawat udara nirawak ini. Drone mempunyai potensi untuk merevolusi berbagai industri dan sektor, namun potensi penuhnya hanya dapat diwujudkan melalui riset, i.e., penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan  yang berkelanjutan. Fokus Riset ini meliputi: Sistem pemetaan presisi menggunakan, Sistem Pertanian Cerdas menggunakan drone, Sistem pengawasan, dll.
  6. Sistem Muatan (Payload System)
    Sistem muatan merupakan bagian penting dari Sistem Pesawat Udara Nirawak karena menentukan misi dan kemampuan pesawat tersebut. Sistem muatan dapat dibagi menjadi 2 kategori, i.e., 1) muatan sensor (Sensor payloads) untuk memperoleh data baik dalam bentuk citra maupun video; dan 2) muatan misi (mission payloads) untuk melakukan misi spesifik seperti menyemburkan air atau bahan kimia, mengantarkan kargo, atau bahkan menembakkan peluru. Fokus Riset ini meliputi: Pengembangan muatan sensor seperti SAR, LIDAR, dll, atau pengembangan muatan misi.
  7. Aeropropulsion(Propulsi Pesawat Udara)
    Riset mengenai propulsi dapat ditujukan untuk meningkatkan karakteristik kinerja pesawat, seperti kecepatan, jangkauan, dan kapasitas muatan. Hal ini termasuk mengembangkan mesin yang lebih bertenaga, mengoptimalkan efisiensi pembakaran, dan meningkatkan aerodinamis sistem propulsi untuk memaksimalkan kinerja pesawat. Di samping itu riset mengenai propulsi pesawat udara dapat diarahkan juga untuk mengurangi emisi dan meminimalisir dampak lingkungan dari bidang penerbangan. Fokus riset ini meliputi: Engine control unit (ECU), Propeller parametric Study, Green Aviation Study, Sustainable Aviation Fuel, etc.

C. Topik Riset Teknologi Roket

Tujuan: Menghasilkan publikasi ilmiah, kekayaan intelektual, model dan purwarupa pada penguasaan teknologi kunci terkait bidang teknologi roket. 

Fokus Riset: 

  1. Pengembangan sistem kendali roket berbasis canard;
  2. Pengembangan motor roket padat case bonded;
  3. Pengembangan sistem avionik untuk roket (IMU, Radio telemetry untuktransmisi data, GPS receiver untuk tracking roket, radar reflector pada roket berbasis coating material);
  4. Pengembangan sistem separasi roket;
  5. Pengembangan struktur ringan untuk komponen roket berbasis komposit atau logam (radio transparent nosecone, sirip, tabung motor roket, nozel, sistem join untuk material komposit);
  6. Pengembangan insulasi termal motor roket berbasis material dalam negeri;
  7. Peningkatan kualitas propelan komposit (Impuls spesifik, karakteristik mekanik, pre-treatment bahan baku);
  8. Sistem igniter, ignition transient dan erosive burning untuk propelan komposit.
  9. Thruster, Thrust Vectoring, & controllable rocket propulsion system

D. Topik Riset Teknologi Satelit

Tujuan: Menghasilkan publikasi ilmiah, kekayaan intelektual, model dan purwarupa pada penguasaan teknologi kunci serta teknik pengoperasian terkait bidang teknologi satelit. 

Fokus Riset: 

  1. Pengembangan struktur dan mekanisme solar panel satelit berbasis CFRP honeycomb sandwich panel dan Shape memory alloy;
  2. Pengembangan muatan multi misi berbasis SDR dan antena swidebeamwidth untuk satelit konstelasi orbit rendah;
  3. Pengembangan power distribution unit subsystem catu daya satelit multi misi;
  4. Pengembangan Semi Otonom sistem Attitude & Orbit Control yang terintegrasi untuk stabilisasi satelit pada saat manuver orbit;
  5. Pengembangan algoritme kaliberasi sistem imager satelit observasi bumi
  6. Pengembangan algoritme kendali sikap dan telemetri satelit observasi bumi.
  7. Pengembangan dan valisasi mode dynamic satelit observasi bumi

E. Topik Riset Penginderaan Jauh 

Tujuan: Menghasilkan publikasi ilmiah, kekayaan intelektual, model dan purwarupa pada penguasaan teknologi kunci serta teknik pemanfaatannya di bidang penginderaan jauh optis dan radar diprioritaskan untuk mendukung sektor pertanian, dan lingkungan dan kebencanaan di wilayah pesisir.

Fokus Riset: 

  1. Pengembangan teknologi akuisisi data penginderaan jauh optis dan radar untuk satelit konstelasi nasional (kajian misi dan desain sensor, orbit dan ancillary, kalibrasi dan validasi, stasiun bumi penerima);
  2. Pengembangan teknologi pengolahan awal data penginderaan jauh optis resolusi tinggi dan radar menjadi data proses (koreksi radiometrik, geometrik, transformasi data, mosaik, fusi data, DEM, polarimetric SAR, interferometry SAR, LiDAR);
  3. Pengembangan data dan analisis spectral library serta deteksi indeks parameter geo-bio-fisik pada objek tanaman pangan pokok (padi, jagung, tebu, dll), dan lingkungan dan kebencanaan di wilayah pesisir;
  4. Pengembangan teknologi pengelolaan data dan penyajian informasi penginderaan jauh resolusi tinggi dan radar (data cube/stacking data, online processing terintegrasi platform penyajian informasi, big data remote sensing);
  5. Pengembangan metode deteksi objek tanaman pertanian, dan lingkungan dan kebencanaan di wilayah pesisir menggunakan data penginderaan jauh optis resolusi tinggi dan radar;
  6. Riset aspek ekonomi (cost and benefit) pembangunan dan pemanfaatan konstelasi satelit penginderaan jauh nasional.

A. Principal Investigator (PI)

  1. Berstatus SDM Iptek (Peneliti/Perekayasa) BRIN;
  2. Berpendidikan terakhir minimal S2 dengan rekam jejak penelitian yang relevan; dan
  3. Tidak sebagai pegawai tugas belajar atau cuti diluar tanggungan negara.

B. Tim Penelitian

  1. Memasukkan Peran dan beban kerja anggota Tim dalam bentuk table;
  2. Diprioritaskan melibatkan mitra perguruan tinggi, Kementerian/ Lembaga/ Daerah, Komunitas Terkait atau Industri;
  3. Lebih diutamakan melibatkan sivitas yang tengah melakukan program degree by research (DbR) sebagai anggota tim penelitian yang relevan;
  4. Harus melibatkan minimal satu orang sivitas ORPA;
  5. Melengkapi surat pernyataan dengan diketahui atasan langsung untuk anggota tim penelitian dari BRIN;
  6. Melengkapi surat pernyataan bersedia menyiapkan waktu dan fasilitas riset (diutamakan dengan diketahui atasan langsung) untuk anggota tim penelitian dari luar BRIN; dan
  7. SDM Iptek dapat mengusulkan maksimal 2 (dua) proposal Rumah Program ORPA (dapat sebagai PI dan anggota tim atau sebagai anggota tim di kedua proposal).

C. Kebutuhan Anggaran

  1. Kebutuhan anggaran berbasis output yang dapat diajukan pada ORPA BRIN dengan fokus pada kebutuhan anggaran bersifat tidak mutlak berdasarkan penilaian monev reviewer.Penyusunan kebutuhan anggaran harus mengacu pada SBM Kemenkeu 2024 dan Standar Biaya PelaksanaanAnggaran BRIN 2023 No. 258/I/HK/2023;
  2. Bahan Penelitian = Proposal dapat mencantumkan kebutuhan bahan laboratorium, sedangkan ATK tidak diperkenankan;
  3. Jasa = Proposal disarankan untuk memaksimalkan layanan yang tersedia di BRIN. Biaya jasa kepada pihak eksternal diperbolehkan selama layanan tersebut tidak tersedia di BRIN;
  4. Perjalanan Dinas Dalam Negeri = Proposal dapat mencantumkan kebutuhan perjalanan dinas lapangan untuk pengambilan data (diluar lingkup skema RIIM Ekspedisi dari DFRI) dan FGD yang berlokasi di CWS BRIN;
  5. Sewa Kendaraan = Proposal dapat mencantumkan kebutuhan Sewa Kendaraan untuk malakukan pengambilan data lapangan jika dilokasi tidak ada CWS BRIN yang dapat memberikan pinjam kendaraan;
  6. Honorarium Narasumber = Proposal dapat mencantumkan kebutuhan Honor Narasumber untuk personel diluar ASN BRIN; dan
  7. Kebutuhan anggaran lainnya dapat diakomodasi dengan ketentuan SBM 2024.

D. Proses Review RAB

  1. Anggaran kegiatan yang disusun berdasarkan kebutuhan riil dan target luaran; dan
  2. Kegiatan dengan luaran berupa Publikasi Internasional, Model, KI dan Purwarupa sebagai luaran utama dari rumah program yang akan mendapatkan pendanaan.

Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Proposal

Rumah Program Penerbangan dan Antariksa - CFC ORPA 2024

Rincian Anggaran Biaya (RAB)

Rumah Program Penerbangan dan Antariksa - CFC ORPA 2024

CFC ORPA 2024
Seleksi Administrasi
01 Dec 2023 00:00 03 Dec 2023 23:59
Seleksi Substansi
04 Dec 2023 00:00 12 Dec 2023 23:59

perencanaan.orpa@gmail.com