KEKAYAAN INTELEKTUAL HASIL RISET DAN INOVASI JARINGAN DETEKTOR BAWAH AIR TA 2026
KEKAYAAN INTELEKTUAL HASIL RISET DAN INOVASI JARINGAN DETEKTOR BAWAH AIR TA 2026
Pendaftaran : 26 November - 05 December 2025
Proposal Masuk : 0
Eksplorasi sumber daya air mencakup kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menemukan, mengevaluasi, dan mengelola potensi sumber daya alam yang terdapat di perairan. Beberapa sumber daya perairan yang sering di eksplorasi meliputi ikan, minyak dan gas bumi, mineral, obat-obatan, dan energi terbarukan.
Deteksi sumber daya perairan merupakan langkah penting dalam pemahaman, pemantauan, dan pemanfaatan sumber daya alam yang terdapat di perairan sekitarnya. Deteksi sumber daya perairan membantu dalam manajemen perikanan dengan memantau populasi ikan, penyebaran mereka, dan aktivitas ekosistem perairan. Informasi ini membantu dalam mengambil keputusan yang lebih baik terkait dengan kuota penangkapan dan menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan. Dengan menggunakan teknologi deteksi, kita dapat menghindari praktik overfishing yang dapat merusak ekosistem perairan dan mengancam keberlanjutan sumber daya perikanan. Deteksi dapat membantu mengidentifikasi lokasi-lokasi dengan populasi ikan yang tinggi dan memastikan bahwa penangkapan dilakukan dengan batasan yang sesuai.
Selain itu, deteksi sumber daya perairan membantu dalam pemantauan kondisi lingkungan perairan, termasuk suhu air, tingkat keasaman, polusi, dan perubahan iklim. Informasi ini penting untuk pemahaman dampak manusia terhadap lingkungan perairan dan untuk mengambil langkah-langkah konservasi yang sesuai. Deteksi bawah air digunakan untuk mengeksplorasi potensi sumber daya mineral dan energi di dasar perairan, seperti minyak dan gas bumi, mineral, serta potensi energi terbarukan seperti energi ombak dan pasang surut. Informasi yang diperoleh melalui deteksi sumber daya perairan membantu dalam melindungi dan memelihara keanekaragaman hayati perairan. Ini termasuk identifikasi dan perlindungan terumbu karang, pengelolaan area konservasi perairan, dan pemantauan migrasi spesies perairan.
Deteksi juga berperan dalam keamanan maritim dengan membantu dalam melacak pergerakan kapal, mendeteksi kapal selam, dan mengidentifikasi aktivitas maritim yang mencurigakan. Ini penting untuk tujuan pertahanan nasional dan keamanan perairan. Sistem deteksi juga dapat digunakan untuk memantau potensi bencana alam di perairan, seperti tsunami atau gempa bumi bawah air. Hal ini memungkinkan pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat. Sementara deteksi sumber daya perairan membantu dalam pengelolaan pesisir, termasuk pemantauan erosi pantai, perubahan garis pantai, dan pengelolaan infrastruktur pesisir.
Memahami perairan akan sangat membantu dalam mempelajari perubahan iklim Bumi, metode perlindungan lingkungan, dan proses evolusi biologis. Selain itu, perairan mengandung sejumlah besar sumber daya, termasuk hidrokarbon, mineral, angin hidrotermal, dan sumber daya biologis, yang menarik minat besar dari manusia. Penjelajahan perairan bisa kembali dari waktu yang lama. Penerbangan ilmiah global pertama dilakukan oleh HMS Challenger pada abad ke-19, tetapi metode eksplorasi pada saat itu sederhana dan bahkan primitif. Saat ini, dengan pengembangan teknologi sensor, berbagai metode sensor berdasarkan optik, akustik, dan elektromagnetik secara luas diterapkan untuk pengamatan dan eksplorasi perairan. Sensor akustik berisi berbagai perangkat sonar untuk peta dasar perairan, navigasi tenggelam, dan objek bawah air. Teknologi sensor optik yang diterapkan untuk eksplorasi perairan meliputi pencitraan bawah air untuk inspeksi objek, spektroskopi, dan fluoro fotometer untuk pemantauan parameter lingkungan. Teknologi elektromagnetik digunakan untuk deteksi logam bawah air seperti tambang dan sumber daya mineral, dan untuk inspeksi bawah air kabel dan pipa.
Berbagai jenis kapal selam sangat penting untuk kendaraan dalam eksplorasi perairan. Ini dapat diklasifikasikan sebagai kendaraan yang diduduki manusia (HOV), kendaraan beroperasi jarak jauh (ROV), mobil bawah air otonom (AUV), ROV dan AUV hibrida (HROV atau ARV), dan glider bawah air. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan meningkatnya permintaan untuk eksploitasi perairan, AUV multifungsi, dan cerdas, yang dapat digunakan untuk berbagai tugas, diharapkan untuk eksplorasi karena area luas perairan dan eksploration biaya tinggi dengan ROV. Pengembangan tipe baru dan multifungsi AUV juga telah menempatkan persyaratan baru pada kecerdasan dan miniaturisasi sensor. Gambar 2 menunjukkan potensi aplikasi yang dapat dikembangkan dalam riset bawah air. Berbagai macam aplikasi mulai dari monitoring, kebencanaan, sosial budaya, navigasi dan keamanan menjadi spektrum aplikasi yang luas, bermacam-macam dan urgen dari eksplorasi bawah air di Indonesia. Sayangnya hingga saat ini riset bawah air masih belum dilakukan secara masif. Walaupun arahan dan instruksi presiden dan visi serta misi kemandirian maritim sudah mulai dicanangkan, dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, riset mengenai bawah air menjadi sangat urgent.
Kegiatan Rumah Program Hasil Riset dan Inovasi Jaringan Detektor Bawah Air diharapkan dapat mendukung Indonesia dalam hal:
- Dukungan Terhadap Peningkatan Skor Global Innovation Index, khususnya terkait adopsi Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek);
- Penciptaan inovasi berjalan dari hulu hingga komersialisasi untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional;
- Dukungan terhadap sejumlah capaian pada target SDGs;
- Dukungan peningkatan produktivitas dan daya saing;
- Dukungan terhadap program pemerintah Asta Cita, khususnya bidang pangan, energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan.
TEMA RISET
1. Sistem dan Sensor Pemantauan Kualitas Air
2. Sistem dan Sensor untuk Identifikasi Objek Bawah Air
3. Sistem Monitoring Lingkungan dan Ekosistem Bawah Air
4. Remotely Operated Vehicle (ROV) dan Sistem Gerak Cerdas untuk Operasional Detektor
5. Sistem Elektronika dan Akuisisi Data untuk Detektor
6. Sistem Telekomunikasi dapat berbasis Akustik, Optik, dan Radio untuk Transmisi Data Detektor
7. Human–Machine Interface (HMI) untuk Kendali dan Visualisasi Sistem Detektor
8. Decision Support System (DSS) dan Sistem Peringatan Dini Berbasis Data Detektor
9. Pengembangan Teknologi Lainnya Terkait Sistem Detektor Bawah Air
KAK Rumah Program Purwarupa Hasil Riset Inovasi Jaringan Detektor Bawah Air dapat diakses pada link :
https://s.id/CFJCOREI2026
PERSYARATAN PENGUSUL PROPOSAL
Persyaratan-persyaratan yang harus diperhatikan dalam penyusunan proposal :
- Ketua Tim berstatus sebagai SDM Iptek pada Badan Riset dan Inovasi Nasional
- Memiliki rekam jejak riset yang sesuai dengan bidang riset yang diajukan dalam proposal
- Tidak sedang berstatus sebagai pegawai tugas belajar, pegawai pelatihan postdoctoral, atau pegawai cuti di luar tanggungan negara
- Periset dapat menjadi Ketua Tim maksimal dalam 1 (satu) kegiatan riset dan menjadi anggota di 1 (satu) kegiatan lainnya atau menjadi anggota di 2 (dua) kegiatan riset Rumah Program Organisasi Riset Elektronika dan Informatika
- Periset maksimal dapat terlibat dalam 2 (dua) kegiatan riset Rumah Program Organisasi Riset Elektronika dan Informatika
- Tim wajib melibatkan minimal 1 (satu) orang sivitas Organisasi Riset Elektronika dan Informatika
- Jumlah periset dalam 1 (satu) kegiatan maksimal 10 (sepuluh) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Tim dan 9 (sembilan) orang Anggota Tim
- Jumlah periset dalam 1 (satu) kegiatan minimal 5 (lima) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Tim dan 4 (empat) orang Anggota Tim
- Membuat proposal sesuai format (template) dan wajib ditandatangani secara elektronik (BsRE) oleh Ketua Tim dan Kepala Pusat Riset
- Bersedia mengikuti tahapan seleksi berupa reviu administrasi, reviu substansi dan anggaran (wawancara)
- Seluruh anggota tim wajib melakukan persetujuan di halaman Profil Riwayat Proposal Program sebelum melakukan Submit proposal
- Seluruh nama anggota tim wajib masuk ke dalam sistem web CFP Risnov. Jika ada nama anggota yang tertera di dokumen proposal, namun tidak masuk ke dalam sistem web CFP, maka nama anggota tersebut tidak bisa masuk ke dalam SK Tim Pelaksana Kegiatan Riset Rumah Program 2026
- Dikarenakan waktu untuk proses CFJC OREI 2026 terbatas, maka tidak ada perpanjangan waktu submit proposal.
Proposal
KEKAYAAN INTELEKTUAL HASIL RISET DAN INOVASI JARINGAN DETEKTOR BAWAH AIR TA 2026 - KEKAYAAN INTELEKTUAL HASIL RISET DAN INOVASI JARINGAN DETEKTOR BAWAH AIR TA 2026
Estimasi Bahan Riset
KEKAYAAN INTELEKTUAL HASIL RISET DAN INOVASI JARINGAN DETEKTOR BAWAH AIR TA 2026 - KEKAYAAN INTELEKTUAL HASIL RISET DAN INOVASI JARINGAN DETEKTOR BAWAH AIR TA 2026
Email : perencanaanoreibrin2025@gmail.com
atau melalui Tim Program OREI :
082120180982 (Vivi Elvina Panjaitan,S.IP., M.K.P), atau
081320177311 (Vita Erika Pratiwi, S.E.), atau
081322481568 (Irana Eka Putri, S.T.).