RIIM Ekspedisi Biodiversitas Terestrial
Ekspedisi Biodiversitas Terestrial Batch 1
Pendaftaran : 15 December - 12 January 2025
Proposal Masuk : 221
Pendahuluan
Indonesia, sebagai negara dengan posisi geografis unik dan geologi kompleks, memiliki keanekaragaman hayati darat dan laut tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Hingga 2021, terdapat 31.031 spesies flora yang didominasi oleh spermatofit (25.127 taksa) dan 80.014 spesies fauna yang sebagian besar adalah insekta (66.361 taksa). Namun, eksplorasi masih terbatas akibat luasnya wilayah dan kurangnya ahli taksonomi, sehingga banyak potensi biodiversitas yang belum terungkap meski ancaman kepunahan terus meningkat.
Pulau Kalimantan, meski kaya biodiversitas, memiliki jumlah temuan mikroorganisme dan spesies baru yang lebih sedikit dibandingkan wilayah lain seperti Jawa atau Sulawesi. Hal ini lebih disebabkan minimnya ekspedisi dan penelitian dibandingkan kurangnya biodiversitas.
Ekspedisi biodiversitas di Kalimantan, khususnya di Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS), bertujuan untuk menggali potensi biodiversitas yang tinggi di kawasan tersebut. Ekosistem hutan hujan tropis dan air tawar di TNBKDS menyimpan banyak spesies endemik dan penting secara ekologis, menjadikannya kunci untuk pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.
Ekspedisi ini akan melibatkan peneliti, akademisi, mahasiswa, dan pemangku kepentingan untuk survei biodiversitas, pendidikan taksonomi, dan pengembangan kebijakan konservasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk basis data yang komprehensif, peningkatan kapasitas SDM, dan kebijakan pengelolaan sumber daya hayati berbasis sains, sehingga mendukung pelestarian biodiversitas Indonesia.
Tujuan Kegiatan Riset
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk melakukan pengungkapan kehati Indonesia dalam bentuk ekspedisi biodiversitas terestrial melalui eksplorasi, koleksi dan identifikasi flora, fauna, dan mikroorganisme di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (Tana Bentarum). Hasil dari kegiatan ini diharapkan menjadi bahan baku utama kegiatan riset pengungkapan kehati Indonesia dari kawasan konservasi Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum yang masih belum banyak diungkap selama ini. Kegiatan riset pengungkapan kehati melalui riset biodiversitas, biosistematika, dan evolusi diharapkan mampu mengungkap kekayaan hayati, terutama yang endemik dan potensial sebagai dasar pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Pengungkapan kehati di dalam kawasan konservasi juga diharapkan dapat menekan kehilangan dan laju kepunahan hayati melalui langkah-langkah konservasi sumber daya alam.
Metode Pelaksanaan
Lokasi Penelitian
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penelitian lapangan dan penelitian laboratorium yang dilakukan di Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Provinsi Kalimantan Barat dan Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Kawasan Sains Terpadu Soekarno BRIN di Cibinong, Bogor (Gambar 1).
Teknis Kegiatan
Sebanyak 40 (empat puluh) SDM yang terdiri dari 20 (dua puluh) periset gabungan dari BRIN, TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum, universitas, dan lembaga swadaya masyarakat akan melakukan ekspedisi Bersama dalam rangka penelitian lapangan dan peningkatan kapasitas terkait riset keanekaragaman hayati. Dua puluh SDM lainnya merupakan calon-calon kader unggul yang berminat dan/atau sedang menempuh jenjang pendidikan S2/S3 di bidang keanekaragaman hayati Indonesia. Pendanaan jenjang Pendidikan tersebut akan didukung oleh program Degree By Research BRIN di bawah bimbingan staf periset dari BRIN.
Kegiatan penelitian akan berlangsung sepanjang tahun dengan target pengambilan data di musim hujan dan musim kemarau. Untuk periset gabungan diberikan waktu maksimal dua bulan per orang per gelombang keberangkatan untuk dapat melakukan pengambilan data di lapangan (Gambar 2). Sementara mahasiswa yang terlibat akan ditempatkan di lokasi ekspedisi selama 12 bulan, kemudian mereka akan melanjutkan studi lebih lanjut di kampus masing-masing dan di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN.
Hasil koleksi penelitian berupa spesimen-spesimen flora, fauna dan mikroorganisme akan diproses sesuai tujuan penelitiannya secara terbatas di lapangan sebelum akan diteliti, dipreservasi, atau dikultur lebih lanjut pada Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN. Pengamatan-pengamatan morfologi, anatomi, morfometri dan genetika dilakukan lebih lanjut untuk dapat menyimpulkan temuan-temuan taksonomi baru yang didapatkan selama kegiatan di lapangan. Hasil pengamatan tersebut kemudian akan dijadikan pangkalan data dan kemudian akan dirumuskan sebagai landasan kebijakan.
Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan riset ekspedisi biodiversitas terestrial ini melakukan kegiatan penelitian mengungkap keanekaragaman biodiversitas. Kegiatan difokuskan pada riset penggunaan material penelitian berupa koleksi ilmiah hayati yang dikoleksi di lapangan serta koleksi tersimpan di referensi ilmiah BRIN yaitu Herbarium Bogoriense (untuk koleksi flora), Museum Zoologicum Bogoriense (koleksi fauna), Indonesian Culture Collection-InaCC (koleksi mikroorganisme), serta Kebun Raya (koleksi hidup flora).
Kegiatan Riset dapat berupa revisi kelompok taksa tertentu atau revisi taksa dalam wilayah/region tertentu di Indonesia. Revisi kelompok taksa terpilih yang dilakukan mempunyai target output berupa penemuan jenis baru, catatan baru, dan revisi status jenis/genus terpilih. Selain itu, kegiatan revisi taksa terpilih dan revisi taksa di wilayah/region tertentu dapat menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk menentukan status terkini keanekaragaman hayati Indonesia.
Kegiatan RIIM Invitasi Strategis Ekspedisi Biodiversitas Terestrial mempunyai 3 tema lingkup kegiatan dan 16 Subtema dalam mengungkap biodiversitas terestrial. Tiga tema riset tersebut adalah :
- Mikroorganisme
- Flora
- Fauna
Tema | 1.Mikroorganisme | 2.Flora | 3.Fauna |
Subtema | 1.1. Prokariota | 2.1. Kriptogam | 3.1. Moluska dan Invertebrata lain |
1.2. Mikologi | 2.2. Magnoliid | 3.2. Krustasea | |
1.3. Fikologi | 2.3. Monokotil | 3.3. Serangga dan Arthropoda lainnya | |
2.4. Orchidaceae | 3.4. Iktiologi | ||
2.5. Rosids | 3.5. Herpetologi | ||
2.6. Asterids | 3.6. Aves | ||
3.7. Mamalia |
Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini adalah warga negara Indonesia ataupun warga negara asing yang sudah memiliki surat ijin penelitian dan visa riset, yang terdiri atas:
- Periset (dari BRIN dan selain dari BRIN)
- Periset BRIN: staf SDM IPTEK dan manajemen IPTEK, termasuk postdoctoral dari BRIN
- Periset nonBRIN: Visiting Researcher, staf periset dari Universitas, Kementrian, LSM/NGO
- Mahasiswa riset dan/atau calon mahasiswa DbR
Fasilitas | Mahasiswa | Periset |
Akses fasilitas riset dan bahan kimia yang tersedia di stasiun riset | V | V |
Transportasi lokal (dari basecamp ke lokasi sampling dan sebaliknya) | V | V |
Penginapan di basecamp/lokasi sampling | V | V |
Data riset sesuai subtema yang diikuti | V | V |
Makan 3x/hari selama penempatan di lapangan | V | V |
Satu kali tiket pesawat pulang pergi selama penempatan | V | V |
Pembiayaan SPP studi S3 selama 3 tahun dan bisa diperpanjang selama dua semester (bagi mahasiswa DbR S3) dan Pembiayaan SPP studi S2 selama 2 tahun dan bisa diperpanjang satu semester (bagi mahasiswa DbR S2) | V | V |
Ditetapkan sebagai research assistant dan mendapatkan honorarium sesuai ketentuan BRIN (untuk mahasiswa DbR non ASN) | V | |
Detasering | V |
Jadwal Kegiatan
Jadwal tahapan seleksi Call For Participation OR Hayati dan Lingkungan Tahun Anggaran 2025 dijelaskan sebagai berikut:
Kegiatan | Jadwal |
---|---|
Sosialisasi | 9 - 15 Desember 2024 |
Penerimaan Dokumen persyaratan | 15 Desember 2024 - 12 Januari 2025 |
Seleksi administrasi | 13 - 15 Januari 2025 |
Seleksi Substansi | 16 - 23 Januari 2025 |
Penetapan | 24 - 30 Januari 2025 |
Ekspedisi Batch I | 4 - 28 Februari 2025 |
Ekspedisi Batch II | Mei - Juni 2025 |
Ekspedisi Batch III | Agustus - September 2025 |
Ekspedisi Batch IV | November - Desember 2025 |
Pelaksana kegiatan Ekspedisi Biodiversitas Terestrial perlu memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Pengusul bersedia ditempatkan di lokasi penelitian selama waktu yang ditetapkan oleh penyelenggara program
- Pengusul dari periset Non BRIN diutamakan telah memiliki pendanaan penelitian lapangan
- Pengusul telah memiliki asuransi yang masih aktif minimal BPJS
- Pendidikan terakhir pengusul minimal S1
- Memiliki rekam jejak yang sesuai dengan tema kegiatan yang diusulkan
- Untuk pengusul program DbR harus memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan Manajemen Talenta BRIN
- Pengusul hanya bisa mengusulkan satu subtema
- Bersedia mengikuti tahapan seleksi berupa review substansi, presentasi/wawancara bila diperlukan, dan pembekalan pra ekspedisi.
- Pengusul melakukan pendaftaran melalui akun pendanaan riset dan inovasi.
Surat Ketertarikan (Letter of Interest)
RIIM Ekspedisi Biodiversitas Terestrial - Ekspedisi Biodiversitas Terestrial Batch 1
Daftar Riwayat Hidup
RIIM Ekspedisi Biodiversitas Terestrial - Ekspedisi Biodiversitas Terestrial Batch 1
Format Surat Ijin Atasan/Keluarga
RIIM Ekspedisi Biodiversitas Terestrial - Ekspedisi Biodiversitas Terestrial Batch 1
Pakta Integritas
RIIM Ekspedisi Biodiversitas Terestrial - Ekspedisi Biodiversitas Terestrial Batch 1
Sekretariat Ekspedisi Biodiversitas Terestrial
ebite.brin@gmail.com
ebite@brin.go.id
FAQ. Call for Participant
Apakah pendaftar harus memiliki afiliasi?
Pendaftar diutamakan yang sudah memiliki afiliasi
Apakah pendaftar harus WNI atau dapat berasal dari instansi luar negeri?
Tidak. Warga negara asing (WNA) yang dapat mendaftar dalam kegiatan ekspedisi ini harus memiliki Surat Ijin Penelitian (SIP) dan visa E-29.
Apakah ada batasan minimal atau maksimal bagi periset untuk memilih jumlah pemberangkatan (batch) dalam satu tahun?
Periset dapat memilih hingga 4 kali pemberangkatan (seluruh batch pemberangkatan dalam satu tahun). Jika terpilih menjadi anggota tim ekspedisi, pengaturan pemberangkatan akan ditentukan oleh pengelola dan reviewer dan dapat dikurangi.
Apakah ada honorarium sebagai research assistant untuk pendaftar dari peneliti independen non mahasiswa?
Honorarium sebagai research assistant hanya disediakan untuk mahasiswa DBR. Untuk periset akan disediakan detasering.
FAQ. Call for Master and Doctorate Students
Apakah kandidat yang ingin mengikuti program RIIM harus terlebih dahulu terdaftar sebagai mahasiswa di suatu universitas / memiliki LoA?
Tidak. Program ini menargetkan calon mahasiswa yang belum terdaftar dan berencana melanjutkan S2/S3 dengan kepakaran biosistematika/ taksonomi.
Saya seorang mahasiswa S2/S3 di sebuah universitas dan membutuhkan dana penelitian. Apakah bisa mendaftar di program RIIM ini untuk melakukan penelitian?
Tidak bisa.
Apakah pengusul dapat mendaftar skema beasiswa lain secara paralel?
Dipersilahkan, tetapi harus memilih salah satu ketika sudah diterima dan segera menginformasikan secepatnya kepada Sekretariat e-BiTe
Apakah kandidat harus memiliki kontak/pembimbing dari BRIN?
Tidak. Jika sudah memiliki kontak, pembimbing harus memiliki kepakaran dan latar belakang yang sesuai dengan tujuan RIIM ekspedisi. Jika belum, maka pembimbing BRIN akan dicarikan oleh tim manajemen sehingga misi dari DBR untuk mencetak ahli taksonomi baru dapat tercapai.
Pada waktu melakukan pengisian profil, saya tidak memiliki NIP dan NIDN, dan tidak memiliki instansi tempat bekerja. Apa yang harus dilakukan?
Kolom NIP dan NIDN dapat diisi dengan NIK atau dengan menambahkan "00" sebelum angka NIK. Sedangkan kolom instansi tempat bekerja dapat dikosongkan atau diisi dengan "belum memiliki afiliasi" atau "belum bekerja".
Saya sudah lulus dari S1/S2 dan sudah memiliki SKL, tetapi saya belum diwisuda dan belum memiliki ijazah. Apakah saya bisa mendaftar?
Bisa mendaftar dengan mengunggah Surat Keterangan Lulus terlebih dahulu pada kolom ijazah.
Apakah bila lulus seleksi untuk program DBR di RIIM Ekspedisi Terestrial, maka otomatis lulus seleksi Universitas?
Tidak. Kandidat yang sudah lulus program DBR tetap harus mendaftar dan lulus seleksi universitas. Kandidat dapat menggunakan keterangan lulus DBR untuk disertakan dalam mendaftar universitas yang dituju.