Call for Join Research Collaboration (CfJRC) Rumah Program Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN Tahun 2025

Call for Join Research Collaboration (CfJRC) Rumah Program Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN Tahun 2025 bermaksud untuk mengundang periset di lingkungan BRIN untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam riset Rumah Program Tahun Anggaran 2025.

Rumah Program Tahun 2025 termasuk kegiatan Prioritas Nasional (PN) yang terdiri dari 3 (Tiga) Rumah Program yaitu Purwarupa Hasil Riset dan Inovasi Kebencanaan dan Sumber Daya Kebumian, Purwarupa Hasil Riset dan Inovasi Kelautan untuk Ekonomi Biru, serta Purwarupa Hasil Riset dan Inovasi Hilirisasi Sumber Daya Akuatik.

1. Rumah Program Purwarupa Hasil Riset dan Inovasi Kebencanaan dan Sumber Daya Kebumian

Secara geografis, Indonesia terletak pada zona pertemuan lempeng-lempeng besar dunia yakni Lempeng Eurasia, Indo-Australia, Pasifik, dan Filipina. Hal menjadikan Indonesia sebagai negara rawan ancaman bencana geologi, antara lain gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, dan likuifaksi. Selain ancaman yang disebabkan oleh faktor geologis, Indonesia juga menghadapi ancaman hidrometeorologis dan iklim yang dipicu oleh perubahan iklim global. Ancaman hidrometeorologis dan iklim tersebut antara lain berupa banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, cuaca dan iklim ekstrim, gelombang ekstrim, dan abrasi, juga akibat kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan beberapa danau di Indonesia. Ancaman bencana geologi, hidrometeorologis dan iklim yang tidak dapat diatasi dan dikelola potensi dampaknya, dapat menjadi bencana yang menimbulkan korban jiwa, kerugian ekonomi, sosial, budaya, kerusakan infrastruktur, kerusakan perumahan dan permukiman, kerusakan lingkungan, serta hasil-hasil pembangunan lainnya.

Tujuan

Menghasilkan kajian/model dan inovasi purwarupa teknologi mitigasi bencana geologi berbasis multidisiplin sains dan teknologi yang efektif untuk mendukung strategi pengurangan risiko bencana di Indonesia, meningkatkan pemahaman tentang mekanisme terjadinya cuaca dan iklim ekstrem di Indonesia, serta menghasilkan model pengelolaan sumber daya air dan pengembangan teknologi untuk mengatasi permasalahan sumber daya air. 

Target Output

Rumah Program ini memliki target output berupa Purwarupa, Model, KI, dan KTI Global.

Sub Program

Rumah Program Purwarupa Hasil Riset dan Inovasi Kebencanaan dan Sumber Daya Kebumian memliki 3 (tiga) sub program yaitu:

1. Mitigasi Bencana Geologi yang efektif;

2 Bencana Hidrometeorologi dan Klimatologi;

3. Mitigasi Kelangkaan Sumber Daya Mineral Kritis dan Strategis yang Berkelanjutan.

2. Rumah Program Purwarupa Hasil Riset dan Inovasi Kelautan untuk Ekonomi Biru

Riset kelautan di negara kepulauan Indonesia memegang peran penting dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju dan berkelanjutan dengan mendukung visi jangka panjang pembangunan rendah karbon, daya saing IPTEKIN nasional, serta kepemimpinan dan pengaruh Indonesia di dunia internasional. Rumah Program Riset Kelautan untuk Ekonomi Biru terdiri dari 3 (tiga) komponen riset strategis, yaitu (1) Sumber Daya Kelautan yang Berdaulat; (2) Kesehatan Laut yang Berkelanjutan, dan (3) Teknologi Laut Tepat Guna yang Maju untuk mendukung pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

Tujuan

Rumah program ini bertujuan mendukung upaya pemerintah untuk menjaga kedaulatan wilayah laut NKRI, memastikan lingkungan laut yang sehat, memperkuat keunggulan nasional demi kepentingan generasi saat ini dan yang akan datang untuk menciptakan kemakmuran sosial ekonomi.

Target Output

Rumah Program ini memiliki target output berupa Purawarupa, Model, KI, dan KTI Global.

Sub Program

Rumah Program Purwarupa Hasil Riset dan Inovasi Kelautan untuk Ekonomi Biru memiliki 3 (tiga) sub program yaitu:

1. Sumber Daya Kelautan yang Berdaulat;

2. Teknologi Kelautan yang Maju.

3. Kesehatan Laut yang Berkelanjutan.

3. Rumah Program Purwarupa Hasil Riset dan Inovasi Hilirisasi Sumber Daya Akuatik

Produksi perikanan budidaya Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu dari 420.990 ton pada tahun 2004 menjadi 8.386.271 ton dan 16.330.523 ton berturut-turut pada tahun 2013 dan 2019. Namun demikian, total produksi tersebut didominasi oleh produksi rumput laut (60,73%), dengan sisanya berupa beragam komoditas finfish, krustasea, serta kekerangan (DJPB KKP, 2020). Pengembangan komoditas budidaya akuatik mulai dari hulu sampai hilir perlu terus ditingkatkan untuk mendukung peningkatan produktivitasnya sehingga penyediaan protein hewani akan terpenuhi.

Tujuan

Rumah program ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional yaitu untuk meningkatkan produktivitas akuatik berkelanjutan dan adaptif perubahan iklim dalam rangka mendukung peningkatan ketahanan pangan nasional melalui penyediaan protein hewani, serta biomedis dan biostimulan dari biota akuatik. Selain itu, juga untuk mengembangkan database status jenis ikan dan biota akuatik langka, menghasilkan teknologi konservasi dan teknologi kriopreservasi ikan dan biota terancam punah dan dilindungi.

Target Output

Rumah Program ini memiliki target output berupa Purwarupa, Model, KI, dan KTI Global

Sub Program

Rumah Program Purwarupa Hasil Riset dan Inovasi Hilirisasi Sumber Daya Akuatik memiliki 2 (dua) sub program yaitu:

1. Hilirisasi Sumber Daya Akuatik Untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional;

2. Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Akuatik Yang Adaptif.